Sayang sekali rasanya kalau sudah dipengaruhi oleh agama seperti yang sudah terjadi sekarang ini. perpecahan antar suku ras dan budaya akan sangat bisa melebar kemana-mana.
Bagi saya dan pendapat saya hal ini sulit sekali dalam bertukar pikiran karena adanya sikap egoisme dalam menyaring ini temuan siapa(dalam hal teknologi atau era modernisasi)
Misalnya jangan pilih pemimpin A karena bukan satu agama dengan kita.
Jangan ikuti trend bla-bla karena mengikuti aliran bla-bla.
Kalau pada dasarnya hukum dan pemikirannya itu masuk diakal dan tidak membawa pengaruh negatif dan mudarat kenapa tidak di ikuti? Toh seorang filsafat-Pun tidak pernah berani mem-filsafatkan darimana datangnya Tuhan. Dan hasil pemikirannya dapat diterima contohnya dalam pemikiran apa itu Hedonisme.
Seorang filsuf yang hidup dijaman sebelum Masehi pun pemikirannya bijaksana dan jauh dari kata pengelompokkan.
Saya disini membahas tentang apa itu Hedonisme, seperti yang kita tahu bahwa hedonisme adalah perbuatan yang hanya memikirkan kesenangan. Ini saya ambil dari wikipedia.org
"Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia."
yah kan semua manusia dan makhluk yang bernyawa memang pengen merasakan kesenangan. Bukan berarti senang itu langsung di identifikasikan dengan Hedon ya.
Lanjut.
Aristippus seorang filsuf yunani mengatakan
"Kesenangan itu kalaupun dilakukan dengan berlebihan,namanya bukan lagi kesenangan, kesenangan itu dikatakan kesenangan kalau dalam hal batas wajar"
Tuh............
Dan pendapat ini disetujui oleh Socrates.
Berarti pada dasarnya yang berlebihan itu memang tidak baik ya kawan!
Meskipun kesenangan dijunjung tinggi oleh Aristippus, ada batasan kesenangan itu sendiri.Batasan itu berupa pengendalian diri. Meskipun demikian, pengendalian diri ini bukan berarti meninggalkan kesenangan. Misalnya, orang yang sungguh-sungguh mau mencapai nikmat sebanyak mungkin dari kegiatan makan dan minum bukan dengan cara makan sebanyak-banyaknya atau rakus, tetapi harus dikendalikan/dikontrol agar mencapai kenikmatan yang sebenarnya.
Ada juga bahasa Ataraxia, ''Ataraxia'', yaitu ketenteraman jiwa yang tenang, kebebasan dari perasaan risau, dan keadaan seimbang.
Epikuros (seorang Filsuf Yunani dari kyrene)
Epikuros menegaskan Orang bijaksana bukanlah orang yang memperbanyak kebutuhan, tetapi mereka yang membatasi kebutuhan agar dengan cara membatasi diri, ia akan mencapai kepuasan.Ia menghindari tindakan yang berlebihan.
Lanjut.
Kebahagiaan terbesar bagi manusia adalah persahabatan. Berkumpul dan berbincang-bincang dengan para kawan dan membina persahabatan jauh lebih menguntungkan dan membantu mencapai ketenangan jiwa.
Tuh!!!!!!
Hedonisme itu bukan gaya sok kaya atau foya-foya lho!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar